Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix:
- Ohm = Ω
- Kilo Ohm = KΩ
- Mega Ohm = MΩ
- KΩ = 1 000Ω
- MΩ = 1 000 000Ω
- GΩ = 1 000 000 000Ω
Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang berfungsi untuk mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian. Resistor memiliki nilai resistansi, yaitu kemampuan untuk menghambat aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian. Berikut ini adalah beberapa informasi lebih lanjut mengenai resistor:
Fungsi Resistor
Fungsi utama dari resistor adalah untuk mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian. Resistor digunakan untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan tegangan yang diinginkan dalam suatu rangkaian. Selain itu, resistor juga digunakan sebagai pembagi tegangan dan pembagi arus dalam rangkaian elektronik.
Jenis-jenis Resistor
Resistor tersedia dalam berbagai jenis dan nilai resistansi. Beberapa jenis resistor yang umum digunakan antara lain resistor karbon, resistor metal film, resistor wire wound, dan resistor SMD. Setiap jenis resistor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada aplikasi dan kebutuhan rangkaian elektronik yang digunakan.
Cara Membaca Kode Warna Resistor
Untuk mengetahui nilai resistansi dari resistor, terdapat kode warna pada badan resistor yang dapat dibaca. Kode warna ini terdiri dari beberapa strip warna pada badan resistor. Setiap warna pada strip memiliki nilai resistansi yang berbeda. Cara membaca kode warna resistor dapat dipelajari dengan mudah melalui berbagai sumber online.
Perbedaan Resistor dan Potensiometer
Resistor dan potensiometer memiliki bentuk yang mirip, namun memiliki fungsi yang berbeda. Resistor digunakan untuk mengatur arus listrik secara tetap, sedangkan potensiometer digunakan untuk mengatur arus listrik secara variabel. Potensiometer memiliki nilai resistansi yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronik yang digunakan.
Aplikasi Resistor
Resistor memiliki berbagai aplikasi dalam rangkaian elektronik, antara lain sebagai pengatur arus listrik pada lampu, speaker, dan motor. Selain itu, resistor juga digunakan sebagai pembagi tegangan dan pembagi arus pada rangkaian elektronik yang kompleks.