Apa yang Anda Butuhkan:
Kabel Ethernet: Anda akan memerlukan kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam jaringan, seperti kabel Cat 5e atau Cat 6.
Penjepit Kabel: Gunakan penjepit kabel untuk memotong dan mengupas kabel sesuai dengan panjang yang Anda butuhkan.
RJ45 Connector: Anda akan memerlukan RJ45 connector yang kompatibel dengan kabel Ethernet Anda. Pastikan Anda memiliki dua konektor untuk setiap ujung kabel yang ingin Anda pasangkan.
Adaptor PoE (Opsional): Jika Anda tidak memiliki perangkat PoE yang sudah termasuk dalam kabel Ethernet Anda, Anda mungkin memerlukan adaptor PoE tambahan.
Langkah-Langkah:
Potong Kabel Ethernet: Potong kabel Ethernet sesuai dengan panjang yang Anda butuhkan. Pastikan ujung kabel sudah rapi dan tidak terlilit atau rusak.
Kupas Ujung Kabel: Gunakan penjepit kabel untuk mengupas sekitar 2-3 cm isolasi luar kabel, sehingga kawat di dalamnya terlihat.
Susun Konektor RJ45: Susun kawat dalam urutan yang benar sesuai dengan standar T568B atau T568A di dalam konektor RJ45. Biasanya, konektor RJ45 memiliki tanda warna yang membantu Anda dalam menyusun kawat. Pastikan semua kawat sudah dijepit dengan baik dalam konektor.
Pasang Konektor RJ45: Gunakan alat penjepit RJ45 untuk memasang konektor RJ45 dengan baik di ujung kabel Ethernet. Pastikan konektor terpasang dengan kuat dan tidak goyang.
Tes Koneksi: Sebelum menghubungkan kabel PoE ke perangkat Anda, pastikan konektor RJ45 sudah terpasang dengan benar dengan menguji koneksi dengan kabel tester. Ini akan memastikan bahwa koneksi data berfungsi dengan baik.
Hubungkan ke Perangkat PoE: Sekarang Anda dapat menghubungkan kabel PoE ke perangkat yang mendukung PoE. Pastikan perangkat PoE Anda cocok dengan jenis PoE yang Anda gunakan (PoE standar atau PoE+).
Hubungkan ke Sumber Daya: Hubungkan kabel PoE ke sumber daya yang akan menyediakan daya listrik. Ini bisa berupa switch PoE, injektor PoE, atau adaptor PoE sesuai kebutuhan Anda.
Dalam kabel PoE (Power over Ethernet), warna kabel Ethernet digunakan untuk mengirim data dan daya. Standar warna yang umum digunakan untuk konektor RJ45 adalah T568B dan T568A. Kedua standar ini dapat digunakan untuk kabel PoE, namun, Anda harus memastikan konsistensi dalam penggunaan standar tersebut di seluruh sistem Anda.
T568B (Paling Umum):
- Pin 1: Putih-Orange (TD+)
- Pin 2: Orange (TD-)
- Pin 3: Putih-Hijau (RD+)
- Pin 4: Biru (NC - Tidak Terhubung)
- Pin 5: Putih-Biru (NC - Tidak Terhubung)
- Pin 6: Hijau (RD-)
- Pin 7: Putih-Coklat (DC+)
- Pin 8: Coklat (DC-)
T568A (Kurang Umum):
- Pin 1: Putih-Hijau (RD+)
- Pin 2: Hijau (RD-)
- Pin 3: Putih-Orange (TD+)
- Pin 4: Biru (NC - Tidak Terhubung)
- Pin 5: Putih-Biru (NC - Tidak Terhubung)
- Pin 6: Orange (TD-)
- Pin 7: Putih-Coklat (DC+)
- Pin 8: Coklat (DC-)
Penjelasan:
- TD+ (Transmit Data Positive) dan TD- (T
ransmit Data Negative) adalah pin-pasangan yang digunakan untuk mengirim data. - RD+ (Receive Data Positive) dan RD- (Receive Data Negative) adalah pin-pasangan yang digunakan untuk menerima data.
- DC+ (Positive Power) dan DC- (Negative Power) adalah pin-pasangan yang digunakan untuk mengirim daya.
Ketika Anda membuat kabel PoE, pastikan untuk mengikuti salah satu standar (T568B atau T568A) dan memastikan bahwa perangkat di kedua ujung kabel mengikuti standar yang sama. Hal ini akan memastikan bahwa konektivitas data dan pengiriman daya berjalan dengan baik. Selain itu, pastikan bahwa perangkat PoE yang Anda gunakan kompatibel dengan jenis PoE yang Anda gunakan (PoE standar atau PoE+), karena ini akan mempengaruhi seberapa banyak daya yang dapat disampaikan melalui kabel tersebut.
